Minggu, 25 April 2010

Pencegahan Ispa

Pencegahan Primer
Adalah upaya pencegahan yang dilakukan saat proses penyakit belum mulai (pada periode pre-patogenesis) dengan tujuan agar tidak terjadi proses penyakit. Hal-hal yang dapat dilakukan untuk mencegah terjadinya penyakit ISPA pada anak antara lain memberikan pendidikan kesehatan pada orang tua tentang kebersihan, sanitasi, penyakit ISPA dan pencegahannya meliputi:
•Mengusahakan agar anak memperoleh gizi yang baik, diantaranya dengan cara memberikan makanan kepada anak yang mengandung cukup gizi.
•Memberikan imunisasi yang lengkap kepada anak agar daya tahan tubuh terhadap penyakit baik.
•Rumah dengan ventilasi yang sempurna, sirkulasi udara lencar dan tanpa asap tungku di dalam rumah yang dapat mengganggu pernapasan.
•Menjaga kebersihan perorangan dan lingkungan agar tetap bersih.
•Mencegah anak berhubungan dengan klien ISPA. Salah satu cara adalah memakai penutup hidung dan mulut bila kontak langsung dengan anggota keluarga atau orang yang sedang menderita penyakit ISPA.
•Pemberian vitamin A dan ASI pada bayi
B.Pencegahan Sekunder
Adalah upaya pencegahan yang dilakukan saat proses penyakit berlangsung namun belum timbul tanda/ gejala sakit (Patogenesis awal) dengan tujuan proses penyakit tidak berlanjut. Pada pencegahan ini meliputi dini dan pengobatan segera, yaitu meliputi ada tidaknya penyakit ISPA dalam diri anak. Diagnosa awal ini dapat berupa pemeriksaan ada tidaknya gejala-gejala yang muncul seperti ada tidaknya batuk, pilek dengan atau tanpa demam, kecepatan pernapasan, ada tidaknya nafas menciut-ciut, bercak kemerahan sesak dan lain-lain. Pemeriksaan sederhana seperti denyut nadi, pernapasan, suhu, dan kondisi fisik. Diagnosa ditegakkan dari gejala klinis dan pemeriksaan lanjutan.
C.Pencegahan Tersier
Adalah pencegahan yang dilakukan saat proses penyakit sudah lanjut (akhir periode patogenesis) dengan tuuan untuk mencegah cacat dan mengembalikan penderita ke status sehat. Pada pencegahan tersier ini meliputi pengobatan. Pengobatan penderita ISPA adalah dengan cara:
1.Pemberian oksigenasi bila mengalami sesak napas.
2.Penahisapan suction.
3.Penderita sebaiknya dirawat di rumah sakit diperlukan untuk mencegah terjadinya syok yang dapat terjadi secara tepat.
4.Pemberian obat penurun panas jika disertai demam.
5.Pemberian nutrisi yang cukup.
6.Pemberian vitamin C, A dan mineral seng atau anti oksidan jika kondisi tubuh menurun/asupan makanan berkurang.
7.Berikan sirkulasi udara yang cukup.

Tidak ada komentar:

Posting Komentar